SUMENEP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Timur melakukan pemasangan alat pendeteksi di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Minggu (13/8/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Alat pendeteksi yang dipasang BMKG untuk mendeteksi Kejadian suara misterius seperti ketukan disertai getaran dari dalam bumi yang dialami warga Dusun Tengah, RT.07/RW.02, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep yang sontak menggegerkan warga dan jagat media sosial.
Di beberapa group whatsapp di unggah video yang beredar memperlihatkan kejadian fenomena alam di lokasi kejadian tersebut.
Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menyebut sampai saat ini belum memastikan penyebab suara ketukan disertai getaran dari dalam bumi karena peralatan pendeteksi BMKG di lokasi kejadian masih bekerja, besok sekitar pukul 09.00 WIB baru dievaluasi hasilnya, " ujarnya saat dikonfirmasi media indonesiasatu.co.id pada Minggu (13/8/2023).
Seperti yang diberitakan media ini sebelum, fenomena suara misterius dari dalam bumi gegerkan warga Sumenep.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga setempat, fenomena suara bunyi seperti suara ketukan sebenarnyaterdengar sudah sejak 10 hari yang lalu. Namun warga setempat tidak curiga dengan kejadian itu. Karena adanya getaran dari suara ketukan dalam tanah pada Sabtu (12/8/2023) mulai pagi dari pukul 09.45 WIB hingga pukul 10.30 WIB masyarakat setempat khawatir dan panik sehingga melaporkan kejadian tersebut.
Suara bunyi disertai getaran misterius seperti ketukan tersebut sudah berhenti. Adanya kejadian tersebut membuat warga sekitar lokasi kejadian panik sehingga petugas BPBD yang telah melakukan proses asesmen awal menghimbau kepada warga sekitar yang diduga menjadi sumber suara untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, " terangnya.
Ada 5 unit rumah warga di Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep mendengar suara bunyi misterius seperti ketukan dari dalam tanah yang dirasakan di antaranya, di rumah Jakfar, rumah Jazuli, rumah H. Badrun, rumah Ramli dan rumah Naim, " pungkasnya. (Jon)